Wednesday, July 29, 2009

Waspada Kolesterol Pada Anak

Mungkinkah anak anda mengalami hipekolesterol? Jawabannya adalah mungkin. Kolesterol berlebih dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya orang tua, bahkan anak-anak atau remaja pun bisa mengalaminya. Tingginya kadar kolesterol pada anak-anak dapat menimbulkan terjadinya penyakit jantung dan stroke setelah mereka dewasa. Berdasarkan penelitian Bogalusa Heart Study dan PDAY research group, proses plak (penimbunan lemak) dalam pembuluh darah (aterosklerosis) telah dimulai sejak masa anak-anak dan dipercepat oleh adanya gangguan hiperkolesterolemia. Anak-anak dapat mengalami kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) apabila mengonsumsi makanan lemak jenuh tinggi, lemak trans, kolesterol tinggi, karbohidrat sederhana dan karbohidrat olahan tinggi. Hal ini terutama terjadi pada anak yang kegemukan (obesitas). Selain itu anak bisa terkena kolesterol tinggi apabila orang tuanya mempunyai riwayat kolesterol tinggi, pernah menderita penyakit jantung koroner atau stroke. Para orang tua yang kadar kolesterolnya tinggi, lebih dari 200 mg/dL, perlu memeriksakan kadar kolesterol anaknya sejak dini.

Hiperkolesterolemia ada yang diturunkan kepada anak (familial) dan ada yang tidak (poligenik). Hiperkolesterol poligenik terjadi karena beberapa gen pengatur berat badan tidak berfungsi dengan baik. Kasus semacam ini lebih banyak daripada kasus hiperkolesterol familial. Hiperkolesterol familial terjadi karena kekurangan gen yang mengatur reseptor kolesterol “jahat” LDL di hati.

Hiperkolesterolemia pada anak bisa muncul ketika usia lima tahun tanpa gejala. Oleh karena itu untuk mengetahuinya perlu pemeriksaan darah sejak dini. Pemeriksaan ini dapat dimulai saat usianya dua tahun, terutama bagi anak yang memiliki resiko tinggi kolesterol. Anak yang mempunyai orangtua menderita penyakit jantung koroner atau kolesterol tinggi harus mempunyai kadar kolesterol total kurang dari 170 mg/dL dan kadar kolesterol LDL kurang dari 110 mg/dL, nilai tersebut termasuk kategori normal. Anak yang mempunyai kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dL dan atau kadar LDL kolesterol melebihi 130 mg/dL dikategorikan sebagai kelompok beresiko. Kadar lemak darah yang berada di antara nilai normal dan beresiko dianggap intermediet.

Bagi anak-anak yang kadar kolesterolnya dikategorikan sebagai normal, tidak ada tindakan khusus yang dianjurkan kecuali merencanakan melakukan pemeriksaan kolesterol total setiap lima tahun. Sedangkan bagi mereka yang kadar kolesterolnya tergolong intermediet dan beresiko perlu dilakukan pemeriksaan kadar lemak darah yang hasilnya kemudian ditindaklanjuti sesuai analisa.

Anak-anak dengan usia kurang dari dua tahun tidak perlu mengurangi lemak dan kolesterol dalam makanan sebab mereka sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan sehingga memerlukan energi yang tinggi, selain itu kadar lemak mereka masih belum menetap akibat kebutuhan kolesterol yang relatif tinggi.

Anak-anak dengan kolesterol normal hendaknya diberikan pemahaman mengenai nutrisi dan pola makan yang baik dengan harapan bahwa mereka dapat membiasakan diri mengonsumsi makanan-makanan sehat. Edukasi ini juga penting untuk diberikan pada anak-anak yang kadar kolesterolnya tergolong intermediet. Selain edukasi, kepada kelompok ini perlu pula dimulai tindakan diet dan penatalaksanaan terhadap faktor-faktor resiko lain yang mungkin diidap sang anak. Sedangkan bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol-LDL yang beresiko, penatalaksanaan yang dilakukan adalah diet. Diet yang dianjurkan adalah sebaiknya mengonsumsi makanan pokok berasal dari biji-bijian seperti nasi atau roti gandum. Lauk pauk hewani dan nabati berupa ikan, ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe ditambah sayuran. Anak-anak juga mulai diperkenalkan kebiasaan mengonsumsi buah-buahan dan menghindari snack yang sarat kolesterol seperti coklat. Selain itu, anak-anak sebaiknya menggunakan susu rendah lemak sebagai sumber kalsium dan protein.

Pemberian obat-obatan baru dipertimbangkan pada anak usia lebih dari 10 tahun dengan kegagalan diet selama 6-12 bulan. Anak usia 5-10 tahun diberikan pengobatan bila kadar kolesterol total lebih dari 300 mg/dL. Berdasarkan penelitian, obat penurun kolesterol secara umum aman untuk anak-anak. Namun tetap saja penggunaannya harus di bawah anjuran dan pengawasan dokter dan apoteker.

No comments:

Post a Comment