Tuesday, November 24, 2009

Bahkan Ibu Pun Suka Cerita Anak

Tak terasa usia kandungan saya sudah menginjak 36 minggu. Detik-detik kritis menjelang due date semakin menegangkan. Rasanya baru sedikit yang dipersiapkan. Beberapa kali saya hubungi teman2 yang sudah terlebih dahulu melahirkan. Saya tanya pengalaman mereka tentang pra, proses dan pasca melahirkan. Ada yang lancar, ada pula yang tidak sesuai dengan rencana. Jadi teringat dengan note sesQ, bahwa proses melahirkan adalah rezeki masing-masing ibu dan calon ibu. Kita hanya bisa berharap dan berencana sedangkan takdir adalah kuasa-Nya.

Berbicara tentang menunggu kelahiran, akhir-akhir ini saya punya kebiasaan baru. Sebenarnya tidak terlalu baru karena sejak usia kandungan sekitar 5 atau 6 bulan saya juga melakukannya. Namun sekarang lebih rutin karena saya memiliki cukup banyak waktu a.k.a nganggur di rumah, apalagi ketika sedang ditinggal pergi suami ke Palembang. Dan sebuah iklan produk susu ibu hamil berhasil memengaruhi saya, katanya suatu kebiasaan baik jika ibu bisa membacakan cerita dan memperdengarkan musik klasik 2 kali sehari. Di tengah-tengah aktivitas harian ibu rumah tangga, kegiatan rutin 2 kali sehari itu saya kerjakan. Diam2 saya merasakan manfaat lebih dari kegiatan itu bagi diri saya pribadi, terutama kegiatan membacakan cerita pada janin.

Dalam sebuah hadist riwayat Thabrani, Rasulullah SAW bersabda "Didiklah anak-anak kalian pada tiga hal : mencintai Nabi, mencintai keluarganya dan membaca Al-Qur'an". Berangkat dari hadist ini, saya coba pilihkan buku cerita dengan tema kisah hidup nabi muhammad SAW, kisah para nabi dan asmaul husna. Niatnya agar cerita-cerita pertama yang ia dengar adalah cerita bertema islam, bukan tentang kisah 1001 malamnya aladdin atau yang lain. Pernah juga tertarik untuk membeli buku cerita rakyat indonesia yang sarat dengan petuah, tapi uangnya gak cukup..hehe.

Cerita pun dimulai. Membaca cerita seolah-olah ada anak di depan kita mendengarkan sungguh menggelikan. Terkadang tangan pun ikut bergerak seirama dengan percakapan dalam cerita tersebut. Intonasi dibuat semenarik mungkin. Karena semakin menarik, semakin kuat ia menendang perut kita. Entah ia mengerti atau tidak yang pasti mungkin ia juga merasa geli mendengar suara ibunya yang bervariasi tak karuan..hehe. Membacakan cerita adalah bentuk komunikasi antara ibu dengan janin yang katanya banyak manfaatnya. Meskipun belum ada riset yang membuktikan bahwa membacakan cerita pada janin membuatnya bisa membaca di usia yang lebih dini, tapi kegiatan ini dapat menimbulkan rasa tenang pada janin. Dan manfaat lebih yang saya rasakan adalah saya jadi tahu tentang fragmen kisah para nabi yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Misalnya bahwa nabi Luth adalah putra Harun, adik nabi Ibrahim; Siti Sarah hamil ketika Nabi Ibrahim berusia 100 tahun; Ya'qub memiliki empat istri yang dari semua istrinya itu ia mempunyai 12 anak yang dikenal dengan asbath. Dari asbath ini lahir beberapa nabi seperti musa, harun, ilyas, ilyasa', daud, sulaiman, zakariya, yahya, isa dan yunus. Ada juga kisah nabi Ayyub yang memiliki seorang istri yang sabar bernama Siti Rahmah. Saat membaca kisah Ayyub yang terkenal dengan kesabarannya menghadapi ujian yang bertubi-tubi ini, air mata tiba-tiba mengalir. Tidak hanya karena teringat akan memori kisah Nabi Ayyub yang luar biasa tapi juga pengorbanan seorang istri untuk membuktikan kesetiaanya pada suami dan kecintaannya pada Allah. Tak terasa mulut ini bebisik pelan sambil mengelus perut yang semakin besar "Nak, bunda ingin menemani ayah seperti siti rahmah
menemani nabi Ayyub".. Dan berbagai fragmen kisah para nabi dan rasul lainnya yang menambah khasanah sejarah islam saya. Alhamdulillah..

Jadi, para calon ibu dan para ibu, janganlah bosan untuk menceritakan kisah-kisah hikmah pada janin atau putra-putri kita. Tema apapun itu, insya Allah kita niatkan untuk kebaikan mereka, dan pada akhirnya kita sendiri pun merasakan manfaatnya. Karena ketika janin sering dibacakan cerita maka ketika ia telah melihat dunia, ia akan terlelap dengan kisah yang kita ceritakan saat ia masih dalam kandungan, insya Allah. Kalo ibu, apa yang ibu ceritakan kepada mereka?

No comments:

Post a Comment