
Dari Manggarai ke Rawasari naik taksi. Ya saat angkot sulit diandalkan, atau kita mengutamakan kecepatan di kota Jakarta, maka taksi bisa jadi solusi yang termudah dan tercepat.
Setelah urusan di Rawasari selesai, ingin sekali saya melanjutkan perjalanan berteman dengan Jakarta. Setidaknya saya tau jalan-jalan utama menuju tempat-tempat penting. Seperti jalan menuju kantor suami misalnya, atau mall yang bisa jadi tempat bersua dengan sahabat. Dari rawasari menuju Pancoran, naik angkot hingga Jl. Ahmad Yani, lalu naik bis ’bekas’ jepang 43, yang kecepatannya bukan kepalang, dan angin yang masuk begitu bebas, sampai kampus UKI. Nyebrang melewati jembatan penyeberangan, naik lagi bis ’bekas’ jepang 46 hingga sampai tugu pancoran. Nyebrang...dan berhati-hati.
Suatu hal yang mungkin lumrah bagi mereka yang telah lama tinggal di Jakarta. Tapi tidak bagi saya. Entah kenapa, saat menjalani petualangan mengenal jakarta seperti ini, ada suatu perasaan senang, puas.. Dan setelah berhasil mencapai tujuan, selalu ada kalimat kemenangan yang saya bisikan pada manusia kecil yang setia menemani saya bertualang ”Alhamdulillah, kita sampai, Sayang”.
Berteman Jakarta semoga tak hanya kemarin dan hari ini saja, karena Insya Allah cita-cita dan impian yang berada di depan dimulai dari kota ini, kota yang saya sebut kota petualangan.
Dika, mau memulai cita2x dari jakarta? berencana beraktifitas di jakarta? :)
ReplyDeleteWelcome to jakarta yaaa... :D
it's a tough city :p
hehe, insya allah, Ulya..
ReplyDeletedk ingin membangun mimpi dk dari kota ini, depok-jakarta..
mohon bimbingannya ya, sebagai akhawat betawi asli :p